BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

header-ad

Mengenang Peristiwa 5 Januari, Kwarran Rengat Barat Adakan Napak Tilas

Pelepasan secara langsung peserta Napak Tilas oleh Camat selaku Kamabiran Rengat Barat,
Kak Hendry, M. Si


Kwardariau.or.id, Pematang Reba - Kwartir Ranting melalui Dewan Kerja Ranting (DKR) Rengat Barat mengadakan Napak Tilas dengan rute Pematang Reba menuju Tugu 5 Januari di Kota Rengat, Rabu (4/1/2023). 

Ketua Kwarran Rengat Barat, Kak Warsito mengatakan, dengan diadakannya kegiatan napak tilas ini diharapkan generasi muda tahu sejarah daerah dan dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah di masa akan datang. 

Kak Warsito menerangkan, kegiatan ini diikuti oleh 37 orang Pramuka Penegak Pandega yang tergabung dalam Dewan Kerja Ranting (DKR) Rengat Barat.

Pelepasan secara resmi dilakukan pada Rabu, 4/1/2023 pukul 16.30 WIB di halaman Kantor Camat Rengat Barat oleh Camat selaku Kamabiran Rengat Barat, Kak Hendry didampingi para pegawai kantor Camat, Kapolsek Rengat Barat yang diwakili petugas Satlantas, Edi, Koramil dan Pengurus Kwarran Rengat Barat. 

Photo bersama Camat Rengat Barat bersama seluruh peserta napak tilas.



Camat Rengat Barat berpesan agar adik- dik selalu menjaga keselamatan selama kegiatan. 

"Ini adalah suatu kebanggaan bagi Rengat Barat, disaat generasi muda yang lain sibuk dengan dunianya, adik- adik DKR berani berkorban meluangkan waktu untuk mengikuti napak tilas yang sangat positif ini. 

"Ini adalah pembelajaran sejarah yang sangat efektif, mereka perlu kita kenalkan dengan sejarah daerah kita," ujar Camat yang juga Kamabiran Rengat Barat Kak Hendry. 

Perjalanan Napak Tilas menempuh Rute Pematang Reba menuju Kota Rengat dengan jarak lebih kurang 17 kilometer berjalan lancar dan dikawal langsung oleh mobil Patwal Polsek Rengat Barat dan Ambulance KPK Pematang Reba. 

Peserta napak tilas sangat semangat dan antusias sepanjang perjalanan.



Para peserta napak tilas sangat menikmati perjalanan dan sangat terkesan. 

Tiba di Kota Rengat, rombongan langsung mengikuti zikir bersama mengenang Tragedi 5 Januari 1949 di pendopo gedung sejuta sungkai yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Indragiri Hulu. 

Pada kesempatan itu Bupati Indragiri Hulu, Rezita Meylani Yopi mengapresiasi inisiatif kegiatan napak tilas oleh adik- adik DKR Rengat Barat. 

"Luar biasa adik-adik semua," ujar Bupati yang juga Kamabicab Gerakan Pramuka Inhu.

Sejarah Tragedi 5 Januari 1949

Bung Karno pernah berkata, Jasmerah jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah akan perjuangan bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan harus kita tanamkan dan kita sampaikan kepada generasi muda agar mereka tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa. 

Peristiwa 5 Januari 1949 adalah peristiwa yang terjadi di Kota Rengat. Menurut Wikipedia, pembantaian Rengat dalam bahasa Belanda Bloedbad van Rengat atau dikenal pula sebagai Tragedi 5 Januari 1949 merupakan peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda di Rengat, Riau pada akhir periode Agresi Militer Belanda II, tepatnya pada 5 Januari 1949. 
Photo bersama Bupati Indragiri Hulu, Ibu Rezita Meylani Yopi, SE usai acara Zikir Bersama.


Pada saat itu Belanda menyerang Rengat pada pagi hari. Untuk menduduki Rengat, Belanda menerjunkan sebanyak 180 pasukan khusus Korps Speciale Troepen di bawah Letnan Rudy de Me. Mereka melakukan penjarahan, pemerkosaan, dan eksekusi terhadap para anggota TNI, pegawai negeri, dan warga sipil. Mayat para korban dibuang di Sungai Indragiri.

Penulis dan foto : Kak Warsito
Editor : Kak Rasid Ahmad
« PREV
NEXT »