Salah seorang peserta dari Riau, Hana Lathifah Azzahra bersama peserta dari kontingen lain tampak bersemangat mengikuti kegiatan Jambore Dunia ke-25 |
Kwardariau.or.id, SAEMANGEUM - Jambore Pramuka Sedunia ke-25 (25th World Scout Jamboree) diserang cuaca ekstrem mencapai 38 sampai 40 derajat Celcius di siang hari. Kondisi ini sempat membuat dua peserta dari Kontingen Daerah (Konda) Riau terserang gatal-gatal.
Diinformasikan International Service Team (IST) Konda Riau, kak Alfa Frisa Septania, dua dari enam peserta dari Riau atas nama Hana Lathifah Azzahra (Hana) dan Shady Hazellana Aquene Nasution (Lana) sempat terserang penyakit kulit gata-gatal.
"Cuaca yang panas sampai mencapai 40 derajat Celcius saat siang hari berdampak bagi kesehatan tim kita. Dua dari enam orang peserta sempat gatal-gatal. Tapi Alhamdulillah sudah ditangani medis dan tidak begitu menganggu keikutsertaan," ujar Ketua Bidang Kehumasan dan Informatika Kwarda Riau ini, Senin (7/8/2023).
Kak Noni demikian sapaan akrabnya juga mengungkapkan bahwa secara keseluruhan peserta dari Riau kondisinya baik-baik saja dan mengikuti kegiatan dengan gembira. Dirinya juga minta support masyarakat Riau agar bisa mengikuti semua kegiatan dengan maksimal.
Di kesempatan itu, Kak Noni meminta orangtua peserta tidak perlu khawatir karena kemungkinan Taifun Khanun akan datang sekitar 9-10 Agustus 2023. "Jadi masih ada waktu untuk packing dan masuk ke dalam bus untuk dibawa ke tempat penampungan," kata kak Noni.
Dijelaskan, proses pemindahan peserta sudah disiapkan dengan rapi oleh Pemerintah Korsel. Khusus untuk Kontingen Indonesia dibantu sepenuhnya oleh KBRI di Seoul.
Acara penutupan sendiri direncanakan tetap pada 11 Agustus 2023 dengan adanya Konser KPop, yang akan diadakan di luar arena perkemahan.
Kondisi baik-baik saja juga diakui Addini Salsabila, dari pangkalan SMAN 1 Bangkinang Kota melalui pesan WA yang dikirimnya ke Sekretaris Pusinfo, kak Irwan Yuliadi. "Alhamdulillah Kak, kami disini baik-baik saja. Iya benar Kak, memang disini sangat panas sekali, dan kami masih mampu bertahan kak," kata Dini.
Seperti diketahui, Konda Riau yang bergabung dalam kontingen Indonesia berjumlah 6 peserta di tambah 1 orang IST. Mereka adalah Rafli Dzakirah, Addini Salsabila, Amanda Kayla Iskandar, Hana Lathifah Azzahra, Safira Nailah Kayyisah, Shady Hazellana Aquene dan IST atasnama kak Alfa Frisa Septania.
Solid
Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Sedunia ke-25 (25th World Scout Jamboree) di Korea Selatan, 1 sampai 12 Agustus 2023, tetap solid dan bersemangat mengikuti kegiatan akbar empat tahun sekali itu. Kontingen berkekuatan 1.569 orang yang dipimpin Ketua Kontingen, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi tetap bertahan meskipun cuaca ekstrem mencapai 38 sampai 40 derajat Celcius di siang hari.
Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan, di tengah pemberitaan pada sejumlah media massa yang menyebutkan ada 800 peserta Jambore terpaksa dilarikan ke rumah sakit yang sebagian besar karena kepanasan, serta keluhan sanitasi dan makanan yang kurang baik, Kontingen Indonesia yang umumnya terdiri dari peserta didik berusia 14-17 tahun, tetap diperhatikan penuh para Pembina Pendampingnya.
"Memang ada beberapa anak yang juga harus dirawat karena kepanasan dan kaki terluka serta terkilir, tetapi semuanya sudah berhasil dirawat dengan baik dan dinyatakan boleh kembali ke tenda masing-masing. Pihak Kontingen Indonesia melalui tim dokter dan sekretariat juga memberikan pendampingan penuh, termasuk penyediaan transportasi, pembelian obat, dan penyediaan kursi roda serta tongkat penyangga untuk yang memerlukannya," ujar Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi.
Atas kondisi ini, menurut kak Yuniar Ludfi, Pemerintah Korea Selatan telah memberikan perhatian penuh pada masalah-masalah yang terjadi. Perhatian itu antara lain menerjunkan pasukan tentara Korea untuk membantu mengatasi masalah sanitasi, perbaikan unit yang diperlukan, dan memperbaiki jalan yang masih tergenang air.
Pihak Kementerian Kesehatan dan Palang Merah Korea Selatan juga telah menambah dokter dan paramedis serta peralatan termasuk sejumlah bus berpendingin udara yang dilengkapi unit perawatan medis.
World Organization of the Scout Movement, organisasi gerakan kepramukaan sedunia, juga telah bekerja sama dengan pihak panitia penyelenggara untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Mulai dari masalah sanitasi, kesehatan, makanan, sampai transportasi di dalam bumi perkemahan.
Sementara Gubernur Provinsi Jeollabuk, tempat penyelenggaraan acara itu, mendukung penuh Kontingen Indonesia dengan tambahan makanan dan minuman halal.
Secara keseluruhan, kontingen yang juga dipimpin oleh Wakil Ketua I, Kak Ahmad Rusdi, dan Wakil Ketua II, Kak Berthold Sinaulan, mendapat dukungan penuh pula dari Kedutaan Besar RI di Korea Selatan, yang memperhatikan kondisi seluruh anggota kontingen.
Bahkan pihak Kedubes RI segera menyiapkan kendaraan untuk memudahkan pimpinan kontingen dan tim dokter untuk mengecek kondisi seluruh peserta Indonesia yang tersebar di berbagai tempat dalam area sekitar 8 kilometer persegi ini.
Para Pembina Pendamping juga telah lebih memperketat pengawasan kepada adik-adik peserta dengan antara lain memperhatikan lebih teliti kesehatan tiap anggota, serta membatasi pergerakan dan menentukan apakah akan terus atau berhenti sementara mengikuti kegiatan bila cuaca amat panas. Seperti juga yang terjadi pada 4 Agustus 2023 ini, di mana panitia atas anjuran Pemerintah Korea Selatan menghentikan semua kegiatan di luar ruangan, agar peserta dan panitia dapat kesempatan beristirahat.
Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga memohon doa restu masyarakat Indonesia agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, lancar, dan tanpa kendala berarti sampai akhir kegiatan dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat. (**)
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Penulis : kak Sri Lestari